Sabar Dalam Menghadapi Musibah

     Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA : Sesungguhnya Nabi SAW bersabda : "Yang pertama kali ditulis dengan qalam pada Lauh Mahfuzh atas perintah Allah SWT adalah :

إني أنا الله لا إله إلا أنا محمد عبدي ورسولي وخيرتى من خلقي من استسلم لقضائى وصبرعلى بلائى وشكر لنعمائى أكتبه صديقا و أبعثه مع الصديقين يوم القيامة وأدخله الجنة ومن لم يستسلم لقضائى ولم يصبرعلى بلائى ولم يشكرعلى نعمائى فليخرج من  تحت سمائى وليطلب ربا سوائى (حديث قدسى)ه 

INNA ANA ALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA ANA MUHAMMADUN 'ABDII WA RASUULII WA KHIIRATII MIN KHALQII. MANISTASLAMA LIQADHAA-II WA SHABARA 'ALAA BALAA-II WA SYAKARA LINA'MAAII AKTUBUHUU SHIDDIIQAN WA AB'ATSUHUU MA'ASH-SHIDDIIQIINA YAUMAL QIYAAMATI WA UDKHILUHUL JANNATA. WAMAN LAM YASTASLIM LIQADHAA-II WALAM YASHBIR 'ALAA BALAA-II WALAM YASYKUR 'ALAA NA'MAA-II FALYAKHRUJ MIN TAHTI SAMAA-II WALYATHLUB RABBAN SIWAA-II

"Sesungguhnya Aku adalah Allah, tiada Tuhan selain Aku, Muhammad adalah hamba-Ku, Utusan-Ku dan pilihan-Ku dari makhluk-Ku. Barangsiapa berserah diri atas qadha' (ketentuan)-Ku, sabar menghadapi bala' (cobaan)-Ku dan bersyukur atas nikmat-nikmat-Ku, maka Aku tulis dia sebagai orang yang benar dan Aku bangkitkan dia bersama orang-orang yang benar pada hari kiamat. Dan barangsiapa tidak berserah diri pada qadha'-Ku, tidak sabar dalam menghadapi bala' (cobaan) dari-Ku dan tidak bersyukur atas nikmat-nikmat-Ku, maka lebih baik dia keluar dari bawah langit-Ku dan carilah Tuhan selain Aku".

     Seorang ulama ahli Fiqih berkata : "Sabar dalam menghadapi bala' dan dzikir kepada Allah waktu menerima musibah adalah sesuatu yang wajib bagi manusia, karena apabila ia ingat kepada Allah dalam menghadapi bala' dan musibah tersebut berarti ia ridha kepada ketentuan (qadha') Allah dan memupuskan harapan syaitan".

     Ali bin Abi Thalib karramallaahu wajhah mengatakan : Sabar ada 3 (tiga) macam :

1. Sabar dalam menjalani taat. Barangsiapa sabar dalam taat kepada Allah, maka Allah memberikan seratus derajat, setiap derajat sama dengan apa yang ada di antara bumi dan langit.
2. Sabar dari perbuatan maksiat. Barangsiapa yang sabar dalam menjauhi perbuatan maksiat ; maka Allah memberinya enam ratus derajat, setiap derajat sama dengan apa yang ada di antara langit dan bumi.
3. Sabar dalam menghadapi musibah. Barangsiapa yang sabar dalam menghadapi musibah, maka Allah berikan padanya pahala dengan tanpa hisab (perhitungan).